Teori Matematika Diskrit
·
Diskrit:
1. Terdiri
dari sejumlah berhingga elemen yang berbeda
2. Elemen-elemennya
tidak bersambungan (unconnect)
Contoh:
himpunan bilangan bulat (integer), -31 juta – 31 juta
·
Lawan diskrit adalah continue atau
menerus (continous)
Contoh:
himpunan bilangan riil (real), decimal.
·
Angka 63 adalah sebagai huruf a dalam
kode computer.
·
Computer digital bekerja secara diskrit
·
Matematika diskrit merupakan ilmu dasar
dalam bidang computer.
·
Matematika diskrit memberikan landasan
matematis untuk kuliah IT.
Algoritma,
struktur data, basis data, otomata dan teori bahasa formal, jaringan computer,
keamanan computer, system operasi, teknik kompilasi, dll.
·
Materi dalam matematika diskrit:
1. Teori
himpunan (set)
2. Relasi
dan fungsi
3. Matriks
4. Barisan
dan deret (bilangan dan geometri)
5. Logika
matematika
6. Teori
bilangan bulat
7. Aljabar
Boolean (Boolean algebra)
8. Kombinatorial
(combinatorics)
9. Teori
peluang diskrit (diskrit probability)
10. Fungsi
pembangkit dan analisis rekurens
11. Pohon
(tree)
12. Teori
graf (graph)
13. Kompleksitas
algoritma (algorithm complexity)
14. Otomata
dan teori bahasa formal (automata and formal language theory)
Mari
kita bahas satu-persatu, pembahasan pertama yaitu himpunan.
HIMPUNAN
Definisi himpunan yaitu sembarang kumpulan objek.
Dengan kata lain himpunan adalah kumpulan dari objek-objek tertentu yang
merupakan suatu kesatuan. Elemen dari himpunan adalah objek-objek itu sendiri.
Jadi, himpunan adalah kumpulan objek (“elemen”) yang berbeda.
a
ϵ A “a adalah elemen dari A”
“a adalah anggota dari A”
a
ϵ A “a bukan elemen dari A”
A=
{a, , …, } “A mengandung…..”
Enumerasi mencacahkan anggotanya (enumerasi). Himpunan
dinyatakan dengan menyebutkan semua anggota himpunannya didalam satu kurung
kurawal. Contoh:
Himpunan
empat bilangan ganjil pertama: A= {1,3,5,7}
Himpunan
bilangan bulat ditulis {…, -2, -1, 0, 1, 2}
Simbol Standart (baku) yaitu
suatu himpunan dapat dinyatakan dalam suatu symbol standart (baku) yang
telah diketahui secara umum oleh masyarakat (ilmiah).
§ P=
Himpunan bilangan bulat positif: {1,2,3,…}
§ N=
Himpunan bilangan alami (natural): {1,2,…}
§ Z=
Himpunan bilangan bulat: {…, -2, -1, 0, 1, 2, …}
§ Q=
Himpunan bilangan rasional
§ R=
Himpunan bilangan riil
§ C=
Himpunan bilangan kompleks
§ U/S=
Himpunan yang universal (semesta)
Misalkan U: {1, 2, 3,
4, 5} dan Adalah himpunan bagian dari U, dengan A= {1, 3, 5}
Notasi, dengan menulis semua elemennya diantara tanda akolade
-> {}. Syarat keanggotaannya adalah menyebut suatu sifat karakteristik
dengan nama dapat ditentukan, apakah satu objek anggota dari himpunan dari
himpunan tersebut atau bukan. Misal: { x | syarat yang harus dipenuhi oleh x}
§ {x,
…, } : himpunan yang terdiri dari unsur , …,
§ {x
| p(x)} : himpunan semua x dengan
x adalah unsur sifat p(x)
§ x
ϵ X : x dalah unsur dari X
§ x
ϵ X : x bukan unsur dari X
§ X
= Y : kesamaan himunan (X & Y
mempunyai unsur yang sama)
§ |X| : jumlah unsur di X
§ Ø : himpunan kosong
§ X
≤ Y : X adalah subset dari Y
§ X
≥ Y : X adalah superset dari Y
§ ɤ(x) : pangkat himpunan (himpunan kuasa) dari x
§ x
atau x’ : komplemen dari x
Kesamaan himpunan adalah himpunan A dan B dikatakan sama jika
dan hanya jika keduanya memiliki elemen yang tepat sama. Contoh:
§ A=
{9, 2, 7, -3}, B= {7, 9, -3, 2} => A=B
§ A=
{anjing, kucing, kuda}
B=
{kucing, kuda, tupai, sapi}
Jadi, A ≠ B
Contoh
himpunan:
§ A
= Ø himpunan kosong
§ A
= {Z} catatan: Z ϵ A, tapi Z ≠
{Z}
§ A
= {{b, c}, {c, x, d}}
§ A
= {{x, y}} catatan: {x, y} ϵ A, tapi {x,
y} ≠ {{x, y}}
§ A
= {X | P(x)} “himpunan semua x sedemikian
hingga P(x)”
§ A
= {x | x ϵ N ^ X > 7} = {8, 9, 10, …} “notasi
pembentuk himpunan”
Sekarang
kita bisa mendefinisikan himpunan bilangan rasional Q:
Q
= {a/b | a ϵ Z ^ b ϵ } atau Q = {a/b | a ϵ Z
^ b ϵ Z ^ b ≠ 0}
Bagaimana
dengan bilangan riil R?
R
= {r | r adalah bilangan riil}
RELASI
DAN FUNGSI
Operasi-operasi
dasar
1. Gabungan
(Union)
2. Irisan
(Intersection)
3. Penjumlahan
4. Selisih
Diagram venn adalah diagram yang digunakan untuk menyatakan
suatu himpunan dengan cara menuliskan anggotanya dalam suatu gambar.
1. Gabungan
(Union)
Misal: A gabungan B (semua unsur di A dan
B)
Notasi: A U B
contoh:
A= {1, 2, 3, 4}
B= {2, 4, 6, 8}
Jadi, A U B= {1, 2, 3, 4, 6, 8}
2. Irisan
(Intersection)
Notasi: A ∩ B
Contoh:
A= {1, 2, 3, 4}
B= {2, 4, 6, 8}
Jadi, A ∩ B= {2, 4}
3. Penjumlahan
Notasi: A + B
Contoh:
A= {1, 2, 3, 4}
B= {2, 4, 6, 8}
A + B= {1, 3, 6, 8}
B + A= {1, 3, 6, 8}
4. Selisih
Notasi: A – B / B – A
Contoh:
A= {1, 2, 3, 4}
B= {2, 4, 6, 8}
A - B= {1, 3}
B - A= {6, 8}
Selisih
simetrik
A
∆ B= (A U B) – (A ∩ B)
Contoh:
A=
{1, 2, 3, 4} dan B= {2, 4, 6, 8}
A
∆ B = (A U B) – (A ∩ B)
= {1, 2, 3, 4, 6, 8} - {2, 4}
= {1, 3, 6, 8}
Contoh
soal
Diketahui:
S=
{1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}
A=
{1, 2, 3, 5, 7}
B=
{2, 3, 4, 8, 10}
Tentukan:
a. A
U B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10}
b. A
∩ B = {2, 3}
c. A
+ B = {1, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}
d. A
– B = {1, 5, 7}
e. B
– A = {4, 8, 10}
f.
A = {4, 6, 8, 9, 10}
g.
B = {1, 5, 6, 7, 9}
h.
(A U B)’ = {4,
6, 8, 9, 10}
i.
A ∆ B = (A
U B) – (A ∩ B)
= {1,
2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10} - {2, 3}
=
{1, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}
Sifat-sifat
·
Hukum assosiatif
(A
U B) U C = A U (B U C)
(A
∩ B) ∩ C = A ∩ (B ∩ C)
·
Hukum kumulatif
A
U B = B U A
A
∩ B = B ∩ A
·
Hukum distributif
A
∩ (B U C) = (A ∩ B) U (A ∩ C)
A
U (B ∩ C) = (A U B) ∩ (A U C)
·
Hukum identitas
A
U ϕ = A
A
∩ S = A
·
Hukum komplemen
A
U A = S
A
∩ A = ϕ
·
Hukum idempoten
A
U A = A
A
∩ A = A
·
Hukum ikatan
A
U S = S
A
∩ ϕ = ϕ
·
Hukum penyerapan
A
U (A ∩ B) = A
A
∩ (A U B) = A
·
Hukum
involusi
A
= A
·
Hukum
de morgan untuk himpunan
(A
U B) = A ∩ B
(A
∩ B) = A U B
Latihan!
Diketahui: S= {1, 2, 3, 4,
5, 6, 7, 8, 9, 10} A= {1, 4, 7,
10} B= {1, 2, 3, 4, 5} C= {2, 4, 6, 8}
Tentukan:
1.
A U B =
{1, 2, 3, 4, 5, 7, 10}
2.
B ∩ C =
{2, 4}
3.
A – B =
{7, 10}
4.
B – C =
{1, 3, 5}
5.
A ∆ B =
(A U B) – (A ∩ B)
= {1, 2, 3, 4, 5, 7, 10} – {1, 4}
= {2, 3, 5, 7, 10}
6.
B ∩ (C - A) = {6, 7, 8, 9, 10} ∩ {2,
6, 8}
= {2, 6, 8}
7.
A ∩ (B U C) =
{1, 4, 7, 10} ∩ {1, 2, 3, 4, 5, 6, 8}
={1, 4}
8.
(A ∩ B) – C = {1,
4} – {2, 4, 6, 8}
= {1}
9.
(A U B) – (C - B) = {1, 2, 3, 4,
5, 7, 10} – {6, 8}
= {1, 2, 3, 4, 5, 7, 10}
10.
(A ∩ B) U C = A U B U {2, 4, 6, 8}
= {2, 3, 5, 8, 9} U {6, 7, 8, 9, 10} U {2, 4, 6, 8}
= {2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10} U {2, 4, 6, 8}
= {2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar